Selasa, 29 April 2014

melayu dan asal-usul melayu



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapun perubahan yang membawa pengaruh terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat.
Peubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak dahulu landasan teori perubahan kebudayaan suatu fenomena yang abadi dalam kehidupan di dunia ini. Perubahan kebudayaan adalah adanya ketidak sesuaian unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terhadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
Apabila manusia mahluk social, yang tidak bisa mempertahankan hidup selamnya. Segala sesuatu yang ada di dunia ini akan mengalami kerusakan dan hanya ada saatu yang abadi yakni tuhan yang Maha Esa.
Didalam makalah ini membahas tentang kebudayaan melayu yang dibawa oleh Negara-negara belahan nusantara mengembangkan nilai social, tradisi, adat istiadat yang ada di Indonesia. Di nusantara kebudayaan melayu di datangkan di belahan Nusantara. Pengertian melayu ada dua, melayu tua (melayu proto) dengan melayu muda (deutro melayi).

1.2  Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakan  diatas maka terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya :
a.       Menjelaskan  pengertian Melayu !
b.      Menjelaskan pengertian Tamadun !
c.       Menjelaskan Asal-usul Bangsa Melayu !
1.3  Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan makalah mengenai PENGERTIAN MELAYU DAN ASAL-USUL BANGSA MELAYU terdapat beberapa tujuan diantaranya :
a.       Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pengertian melayu agar tidak mengetahui arti melayu itu hanya sebatas suku atau ras saja.
b.      Memberi pengetahuan mengenai Asal- Usul Bangsa melayu.
























BAB II
PEMBAHASAN


2.1 PENGERTIAN
a.      Pengertian Melayu
Istilah melayu cukup banyak ragamnya, seorang cendikiawan melayu bernama Bahanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi ketua umum partai islam tanah melayu dalam bukunya asas falsafah kebangsaan melayu, terbit pertama kali pada tahun 1950, mencatat beberapa istilah kata tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga. Pendapat ini bisa dihubungkan dengan cerita rakyat  Melayu yang paling luas dikenal, yaitu cerita si Kelambai atau sang Kelambai.
Dalam cerita itu disebutkan berbagai negeri, patung, gua, dan ukiran dan sebagainya, yang dihuni atau disentuh oleh si kelembai, semuanya akan mendapat keajaiaban. Ini member petunjuk bahwa negeri yang mula-mula dihuni oranag melayu pada zaman purba itu, telah mempunyai peradapan yang cukup tinggi.
Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit, disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung Mahameru. Negeri ini  sebagai negeri yang banyak mendapat hujan, karena terletak antara dua benua, yaitu Asia dan Australia.
Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat. Lalu kita kenal pula ada sungai Melayu, diantara dekat johor dan Bangkahulu. Semua istilah dan perkataan itu dapat dirangkumkan sehingga melayu dapat diartikan sebagai suatu negeri yang mula-mula didiami, dan dilalui oleh sungai, yang diberi pula nama sungai Melayu.
Mereka membuat negeri diatas bukit, karena ada pencairan es kutup utara yang menyebabkan sejumlah daratan atau pulau yang rendah jadi terendam oleh air. Banjir dari  es kutub itu lebih dikenal dengan banjir atau topan Nabi Nuh. Untuk menghindari banjir mereka berlarian mencari tempat yang tinggi (bukit) lalu disitulah mereka membuat negeri.
Istilah melayu baru dikenal sekitar tahun 644 Masehi, melalui tulisan Cina yang menyebutkan dengan kata Mo-lo-yeu. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa Mo-lo-yeu menngirimkan utusan ke cina, membawa barang hasil bumi untuk dipersembahkan kepada kaisar cina. Jadi, kata melayu menjadi nama sebuah kerajaan dewasa itu. Banyak pertelingkahan, dimana kerajaan yang bernama melayu itu. Tapi banyak yang berpendapat, kerajaan itu berada di jambi sekarang ini.
Nenek moyang melayu itu ternyata juga beragam, baik asalnya yang mungkin dari suku Dravida di india, mungkin juga Mongolia atau campuran Dravida dengan Aria yang kemudian kawin dengan ras Mongolia. Kedatangan mereka juga bergelombang ke Nusantara ini.[1]
Secara umum, dapat dikatakan bahwa pengertian melayu merujuk kepada bangsa yang berbahasa melayu yang mendalami semenanjung Tanah Melayu, pantai timur Sumatra, dan beberapa tempat lainya di wilayah Nusantara. dalam arti sempit yang terdapat dalam pelembagaan Malaysia yakni perkara 153 mengatakan bahwa seseorang itu dapat di katagorikan sebagai melayu apabila memiliki ciri-ciri seperti :[2]
1.    Lazimnya berbahasa melayu
2.    Berkebudayaan melayu
3.    Beragama islam
Pengertian melayu menurut pengertian suku bangsa lebih berdasarkan etnis, walupun begitu syarat bangsa melayu dan kebudayaan melayu masih diperlukan, tetapi tidaklah semestinya beragama islam. Berdasarkan ini orang-orang melayu adalah :
1.    Orang-orang melayu yang mendiami kawasan Thai, pesisir Sumatra (utara medan, deli, sedang, Palembang, riau lingga)
2.    Ada yang beragama budha dan Kristen
3.    Orang-orang melayu di Brunai dan sabah
Pengertian melayu berdasarkan Ras, yaitu menerangkan penduduk seluruh Nusantara berdasarkan kajian Geldara dan Kern. Mereka berasal dari satu kelompok bangsa kemudian terebar keseluruh nusantara. pengertian mengikut ras ini lebih bertumpu kepada suatu rumpun bangsa yang besar berkaitan.
Jadi dapat disimpulkan, sehingga melayui dapat diartikan sebagai suatu negeri yang pertama didiami oleh seluruh penduduk yang ada di nusantara oleh sungai yang di beri nama dengan sungai melayu.

b.        Pengertian Tamadun
Tamadun itu berasal dari kata madina yaitu kota atau Bandar yang didalam berisikan peradaban  sedangkan melayu adalah berasal dari kata mala (yang berarti mula) dan yu (yang berarti negeri) berarti tamadun melayu itu ialah kota yang yang penuh dengan peradaban  atau  tamadun melayu itu ialah suatu daerah dimana terdapat komunitas ras-ras melayu ataupun rumpun-rumpun melayu yang telah maju peradabannya dan kebudayaannya, baik itu di sektor politik atau pemerintahan, teknologi, okonomi, dan pengolahan di bidang agraris dan maritim, selain itu komunitas ini juga tetap menjunjung tinggi nilai-kebudayaan, agama (Islam), Sosial yang mencakup pentauhidan kepada Allah SWT, ahklak dan hubungan antar manusia.[3]
2.2 ASAL-USUL BANGSA MELAYU
Membicarakan sejarah pasti berkenaan dengan masa lalu atau masa silam. Sejarah “ tidak terpisah dari “budaya” atau “kebudayaan” (cultural historiography). Kebuayaan sebagai hasil karya manusia, baik dalam bentuk material buah pikiran maupun corak hidup manusia. Menurut EB. Taylor kebudayaan mencakup aspek yang amat luas, yakni pengetahuan. Kepercayaan, kesenian, moral, dan adat istiadat dan bahkan segala kebiasaan yang dilakukan dan dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Nenek moyang orang melayu ternyata beragam, ada yang berasal dari suku Dravida di India, ada juga Mongolia atau campuran dari Dravida dan Aria kemudian kawin dengan ras Mongolia. Mereka datang kenusantra dengan cara bergelombang.[4]
Teori-Teori Asal-Usul Bangsa Melayu
secara umum terdapat 2 teori mengenai asal usul bangsa melayu yaitu :[5]
1.    Orang Melayu Berasal dari Yunan ( Teori Yunan)
Berdasarkan teori ini dikatakan orang melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan Melayu menerusi tiga gelombang yang utama, yaitu orang Negrito, melayu proto dan juga melayu Deutro.
a.    Melayu Tua (Proto Melayu)
Disebut melayu tua (proto melayu) karena inilah gelombang perantau pertama datang ke kepulauan melayu. Leluhur melayu tua ini diperkirakan oleh para ahli arzekeologi dan sejarah tiba sekitar 3000-2500 sebelum masehi.
Adapun tergolong kedalam melayu tua (Proto Melayu) itu antara lain orang talang mamak, orang sakai, dan suku laut. Keturunan melayu tua ini terkenal amat tradisional, karena mereka amat teguh sekali memegang adat dan tradisinya. Pemegang teraju adat seperti patih, batin dan Datuk kayu, amat besar sekali perananynya dalam mengatur lalu lintas kehidupan. Sementara itu alam pikiran yang masih sederhana dan kehidupan sangat ditentukan oleh factor alam, sehingga mereka mampu menghasilkan makanan dengan cara bertani.
Perkampungan puak melayu tua pada masa dulu jauh terpencil dari perkampungan melayu muda. Ini mungkin berlaku karena mereka ingin menjaga kelestarian adat dan resam ( tradisi) mereka. Keadaan ini menyebabkan mereka amat ketinggalan dalam bidang pendidikan sehingga kemajuan mereka amat lambat sekali.

b.   Melayu Muda (Dutro Melayu)
Melayu muda yang disebut juga Deutro Melayu gelombang kedua. Kedayangan nenek moyang mereka tiba antara 300-250 tahun sebelum masehi, mereka lebih suka mendiami daerah pantai yang ramai disinggahi prantau dan daerah aliran sungai-sungai besar yang terjadi lalu lintas perdagangan, karena itu mereka bersifat lebih terbuka dari melayu tua. Sytem social dan syteam nilainya punya potensi, menghadapi perubahan ruang dan waktu serta selera zaman.
Pada masanya baik melayu tua muda sama-sama memegang kepercayaan nenek moyang yang disebut animisme ( semua benda yang mempunyai roh) dan dinamismeS (roh-roh nenek moyang) keperccayaan ini kemudian semakin kental, oleh ajaran hindu dan Budha sebab antara kedua kepercayaan ini hampir tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama berakar pada alam pikiran leluhur, yang kemudian mereka beri muatan mitos, sehingga bermuatan spiritual, maka setelah kehadiran agama islam terutama di daerah pesisir pantai serta daaerah aliran sungai-sungai besar di  Riau. Ternyata melayu muda lebih suka memeluk agama baru yang tradisional itu. Kedatangan agama islam itu telah membangkitkan semangat bermasyarakat yang lebih kuat dan kokoh, sehingga berdirilah beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam.[6]
Dengan semakin berkembangnya agama islam lambat laun juga mempengaruhi Melayu tua, agama islam juga mempengaruhi kehidupannya. Setelah melayu muda membentuk beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam, maka pemegang kendali kerajaan disebut raja, sultan yang dipertuakan. Kerajaan dan kesultanan melayu tersebar diseluruh wilayah pesisir. Kerajaan dan kesultanan melayu inilah yang menghidupkan kebudayaan melayu. Dengan berkembangnya islam, cara berpikir mitos terdahulu yang berkembang di masyarakat berubah menjadi berpikir secara rasional. Begitu juga pengaruh kerajaan kesultanan malaka diseluruh riau, sehingga tidak ada lagi yang tidak menerima agama isalm.

Ada 6 macam Puak Melayu yang ada di Riau :
1.    Puak Melayu Riau-Lingga, mendiami bekas kerajaan Riau-Lingga, yakni sebagian besar daerah kepulauan Riau yang sekarang terdiri dari Kabupaten Riau, Karimun, dan Natuna. Mereka sebagian telah kawin dengan perantau Bugis dalam abad ke-18.
2.    Puak Melayu Siak, mendiami bekas kerajaan siak yang sebagian besar merupakan daerah aliran sungai Siak. Mereka sebagian nikah-kawin dengan keturunan Arab sehingga sebagian dari sultan Siak keturunan Arab.
3.    Puak Melayu Kampar, mendiami daerah aliran batang Kampar, mereka ada yang nikah-Kawin dengan perantau minangkabau dan ada pula dengan orang jawa menjadi Romusha Jepang.
4.    Puak Melayu Indragiri, mendiami daerah Indragiri yakni daerah aliran sungai Indragiri. Mereka ada yang nikah-kawin dengan perantau Banjar dan juga keturunan Arab.
5.    Puak Melayu Rantau Kuantan, mendiami daerah aliran Batang Kuantan yang telah masuk kedalam kabupaten kuantan Singigi.
6.    Puak  melayu Petalangan, mendiami daerah Belantara yang melalui beberapa cabang (anak) sungai daerah pangkalan kuras.[7]

2.        Orang Melayu Berasal dari Nusantara ( Teori Nusantara)
Teori ini disokong oleh sarjana-sarjana seperti J.Crawfurd,K.Himly,Sutan Takdir Alisjahbana dan juga Gorys Keraf.Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti di bawah :
1)   Bangsa Melayu dan Bangsa Kawa mempunyai tamadun yang tinggi
Pada abab ke 19,Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama.pekara ini menunjukan orang Melayu tidak berasal dari mana-mana,tetapi berasa dan berkembang di Nusantara
2)   K.Himly tidak bersetuju dengan pendapat yang mengatakan bahawa
Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Champa. baginya
Persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah satu fenomena ”ambilan”.
3)   Manusia Kuno Homo Soloinensis dan Homo Wajakensis terdapat di pulau jawa.penemuan manusia kuno ini di pulau jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang melayu itu keturunan daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada jawa dan mewujudkan tamadun bersendirian.
4)   Bahasa di Nusantara (Bahasa Austrinesia ) mempunyai perbezaan yang ketara dengan bahasa di Asia Tengah (Bahasa Indo-Eropah ).[8]

















BAB III
PENUTUP


3.1              KESIMPULAN
 Istilah melayu cukup banyak ragamnya, seorang cendikiawan melayu bernama Bahanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi ketua umum partai islam tanah melayu dalam bukunya asas falsafah kebangsaan melayu, terbit pertama kali pada tahun 1950, mencatat beberapa istilah kata tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga. Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit, disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung Mahameru. Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat.
Asal-Usul bangsa melayu ada tiga kumpulan yaitu orang Negrito,Melayu Proto dan Melayu Deutro, manakala terdapat dua teori Yaitu Bangsa Melayu Berasal dari pada Yunnan (Teori Yunnan) dan Bangsa Melayu Berasal dari pada Nusantara (Teori Nusantara).

3.2 SARAN
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Pengertian Melayu dan Asal-Usul Bangsa Melayu. Dari pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Uu. Hamadiy. 1423. Lagad Melayu dalam lintas Budaya Riau. Pekanbaru : Kajian Masyarakat Melayu.
Uu. Hamadiy. 1999. Islam dan Masyarakat Melayu di Riau. Pekanbaru : UIR Pres.
bmstpm.blogspot.com/2007/06/konsep-melayu-dan-hipotesis-asal-  usul.html








[1]  Lagad melayu dalam lintasan budaya riau, uu, Hamadiy ( pekanbaru, Blik Kratif Press : cetakan petama 1423 H) hlm : 3-4
[2] (http://istoriavitaemagistra.blogspot.com/2008/06/isrilah-melayu.htmlIsrilah )

[3]  bmstpm.blogspot.com/2007/06/konsep-melayu-dan-hipotesis-asal-usul.html

[4]  Kebudayan , (Bangkinang : Dinas perhubungan dan Seni Buday.2005) hal: 5-7
[6] Kebudayan , (Bangkinang : Dinas perhubungan dan Seni Buday.2005) hal: 7-8
[7] Lagad melayu dalam lintasan budaya riau, uu, Hamadiy ( pekanbaru, Blik Kratif Press : cetakan petama 1423 H) hlm : 6

2 Komentar:

Pada 26 Oktober 2015 pukul 03.10 , Blogger Unknown mengatakan...

Bagus, cerdas

 
Pada 28 Juni 2020 pukul 10.20 , Blogger Wanda putra salmanda mengatakan...

Jdi suku melayu dari cina?
Artikel yg saya baca diwikipedia berasal dari minang?
Mana yg betul sisebnernya???

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda